Persamaan dan perbedaan anatara IAI dan PII:
A. Persamaan IAI dan PII
Adapun persamaan organisasi profesi IAI dan PII terletak pada fungsi pokok dalam kerangka peningkatan profesionalisme sebuah profesi, yaitu :
1. Mengatur keanggotaan organisasi
Dalam hal ini, organisasi profesi menentukan kebijakan tentang keanggotaan, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan sebuah profesi dan kemudahaan lebih lanjut lagi menentukan aturan-aturan yang lebih jelas dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
2. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui pengetahuan sesuai perkembangan teknologi.
Organisasi profesi melakukan kegiatan-kegiatan yanng bermanfaat bagi anggotanya untuk meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan profesi tersebut.
3. Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi bagi anggotanya.
Sertifikasi merupakan salah satu lambang dari sebuah profesionalisme. Dengan kepemilikkan sertifikasi yang di akui secara nasional maupun internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
4. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota.
Etika profesi merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.
5. Memberi sangsi bagi anggota yang melanggar etika profesi.
Sangsi yang diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya mengikat semua anggota. Sangsi berfariasi, tergantung jenis pelanggaran dan bisa bersifat internal organisasi seperti misalnya Black List atau bahkan sampai dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut.
B. Perbedaan IAI dan PII
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Merupakan organisasi yang mengatur standar profesionalisme dan aturan etika bagi profesi akutan di indonesia. Keanggotaan dari IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang di syaratkan hukum dan peraturan.
Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Merupakan organisasi profesi insinyur indonesia yang terdiri dari anggota anggota yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik, seperti : teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, dll.
Kamis, 25 November 2010
Sabtu, 20 November 2010
TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI 2
Soal
1. Buatlah contoh-contoh penerapan etika bisnis dalam perusahaan ? (min 3 )
2. Buatlah contoh-contoh penerapan moral dalam menjalankan suatu perusahaan?
3. Tuliskan persamaan dan perbedaan antara IAI dan Peratuan Insinyur Indonesia (PII)?
Jawab
1.- Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu universal.
- Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.
- Etika Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.
2.- Moral Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Moral juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup Moral bisnis itu universal.
- Moral Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang bermoral adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Moral adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang bermoral.
- Moral Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang bermoral harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Moral menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.
- Moral Bisnis itu dimulai dari pimpinan. Ada pepatah, “Pembusukan ikan dimulai dari kepalanya.” Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak lembaga. Perilaku seorang pemimpin yang bermoral akan menjadi teladan bagi anak buahnya.
1. Buatlah contoh-contoh penerapan etika bisnis dalam perusahaan ? (min 3 )
2. Buatlah contoh-contoh penerapan moral dalam menjalankan suatu perusahaan?
3. Tuliskan persamaan dan perbedaan antara IAI dan Peratuan Insinyur Indonesia (PII)?
Jawab
1.- Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu universal.
- Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.
- Etika Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.
2.- Moral Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Moral juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup Moral bisnis itu universal.
- Moral Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang bermoral adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Moral adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang bermoral.
- Moral Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang bermoral harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Moral menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.
- Moral Bisnis itu dimulai dari pimpinan. Ada pepatah, “Pembusukan ikan dimulai dari kepalanya.” Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak lembaga. Perilaku seorang pemimpin yang bermoral akan menjadi teladan bagi anak buahnya.
Kamis, 18 November 2010
TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI
Soal
1. Tuliskan beberapa pengertian etika, minimal 2 pengertian ?
2. Berilah contoh etika dan penerapannya di masyarakat ?
3. Berilah contoh etiket dan penerapannya dimasyarakat ?
4. Apa pendapat anda tentang hedoisme ?
JAWAB
1. - Etika merupakan suatu aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesamanya manusia, dan menitik beratkan tentang mana yang benar dan mana yang salah dalam sebuah lingkungan kehidupan bermasyarakat.
- Etika merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang sebuah perilaku ataupun tindakan manusia yaitu dalam perbuatan baik maupun perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia baik diri sendiri ataupun orang lain.
2. - Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis.
Adapun contoh mengenai etika teologis yang merupakan Etika teologis etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Contoh penerapan Etika ini adalah sebagai berikut :
Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Perbuatan-perbuatan sebagai perwujudan cinta kasih dan sayang hambanya kepada Tuhan
Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri atau bersikap ridho kepada Etika TuhanNya
teologis dalam agama islam memiliki objek yang sama dengan etika secara umum, yaitu tingkah laku manusia baik terhadap ALLah ataupun sesame manusia. Akan tetapi, tujuan yang hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu mencari apa yang seharusnya dilakukan manusia, dalam hal baik atau buruk, sesuai dengan kehendak Allah
3. - Contoh dari Etiket , Misalnya apabila kita menerima ataupun memberikan suatu barang kepada orang lain baik itu lebih muda ataupun lebih tua dari kita hendaknya kita melakukannya dengan menggunakan tangan kanan. Orang tersebut akan dianggap melanggar etiket kalau ia menggunakan tangan kiri untuk menerima ataupun memberikan barang pada orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, etiket adalah tata krama atau sopan santun yang sudah menjadi sebuah tradisi yang harus dijalankan oleh siapun. Di dalamnya juga terkandung kumpulan cara-cara sikap bergaul yang baik diantara orang-orang yang telah beradab. Jadi etiket lebih membahas “apa yang sopan dan pantas dilakukan antar sesame manusia”.
- Misalnya jikaseseorang bertamu ke rumah orang lain baik itu teman, keluarga ataupun tetangga hendaknya mengucapkan salam dan mengetuk pintu rumah pemiliknya secara perlahan dan sopan sampai sang pemilik riumah membukakan pintunya dan di persilahkan untuk masuk kedalam rumah tersebut. Orang tersebut akan dianggap melanggar etiket yang berlaku apabila dia langsung membuka pintu dan masuk kedalam serta berteriak-teriak memanggil nama pemiliknya sehingga menimbulkan kegaduhan. Sehinnga dapat diartikan bahwasannya, etiket adalah sebuat tindakan tata krama atau sopan santun kita terhadap orang lain. Di dalamnya pula terkandung kumpulan cara-cara sikap bergaul yang baik diantara orang-orang yang telah beradab dan memiliki nilai tata karma yang baik. Jadi etiket lebih membahas “mengenai sebuah kesopan santunan dan apa saja yang pantas dilakukan”.
4. . Pandangan saya tentang hedonism yaitu
“Hedonisme yang merupakan tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu :
A. hedonisme individualistik/egostik hedonisme yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk
B. hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat
C. universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
1. Tuliskan beberapa pengertian etika, minimal 2 pengertian ?
2. Berilah contoh etika dan penerapannya di masyarakat ?
3. Berilah contoh etiket dan penerapannya dimasyarakat ?
4. Apa pendapat anda tentang hedoisme ?
JAWAB
1. - Etika merupakan suatu aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesamanya manusia, dan menitik beratkan tentang mana yang benar dan mana yang salah dalam sebuah lingkungan kehidupan bermasyarakat.
- Etika merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang sebuah perilaku ataupun tindakan manusia yaitu dalam perbuatan baik maupun perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia baik diri sendiri ataupun orang lain.
2. - Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis.
Adapun contoh mengenai etika teologis yang merupakan Etika teologis etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Contoh penerapan Etika ini adalah sebagai berikut :
Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Perbuatan-perbuatan sebagai perwujudan cinta kasih dan sayang hambanya kepada Tuhan
Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri atau bersikap ridho kepada Etika TuhanNya
teologis dalam agama islam memiliki objek yang sama dengan etika secara umum, yaitu tingkah laku manusia baik terhadap ALLah ataupun sesame manusia. Akan tetapi, tujuan yang hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu mencari apa yang seharusnya dilakukan manusia, dalam hal baik atau buruk, sesuai dengan kehendak Allah
3. - Contoh dari Etiket , Misalnya apabila kita menerima ataupun memberikan suatu barang kepada orang lain baik itu lebih muda ataupun lebih tua dari kita hendaknya kita melakukannya dengan menggunakan tangan kanan. Orang tersebut akan dianggap melanggar etiket kalau ia menggunakan tangan kiri untuk menerima ataupun memberikan barang pada orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, etiket adalah tata krama atau sopan santun yang sudah menjadi sebuah tradisi yang harus dijalankan oleh siapun. Di dalamnya juga terkandung kumpulan cara-cara sikap bergaul yang baik diantara orang-orang yang telah beradab. Jadi etiket lebih membahas “apa yang sopan dan pantas dilakukan antar sesame manusia”.
- Misalnya jikaseseorang bertamu ke rumah orang lain baik itu teman, keluarga ataupun tetangga hendaknya mengucapkan salam dan mengetuk pintu rumah pemiliknya secara perlahan dan sopan sampai sang pemilik riumah membukakan pintunya dan di persilahkan untuk masuk kedalam rumah tersebut. Orang tersebut akan dianggap melanggar etiket yang berlaku apabila dia langsung membuka pintu dan masuk kedalam serta berteriak-teriak memanggil nama pemiliknya sehingga menimbulkan kegaduhan. Sehinnga dapat diartikan bahwasannya, etiket adalah sebuat tindakan tata krama atau sopan santun kita terhadap orang lain. Di dalamnya pula terkandung kumpulan cara-cara sikap bergaul yang baik diantara orang-orang yang telah beradab dan memiliki nilai tata karma yang baik. Jadi etiket lebih membahas “mengenai sebuah kesopan santunan dan apa saja yang pantas dilakukan”.
4. . Pandangan saya tentang hedonism yaitu
“Hedonisme yang merupakan tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu :
A. hedonisme individualistik/egostik hedonisme yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk
B. hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat
C. universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
Langganan:
Postingan (Atom)