Kamis, 25 November 2010

TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI 3

Persamaan dan perbedaan anatara IAI dan PII:

A. Persamaan IAI dan PII
Adapun persamaan organisasi profesi IAI dan PII terletak pada fungsi pokok dalam kerangka peningkatan profesionalisme sebuah profesi, yaitu :
1. Mengatur keanggotaan organisasi
Dalam hal ini, organisasi profesi menentukan kebijakan tentang keanggotaan, struktur organisasi, syarat-syarat keanggotaan sebuah profesi dan kemudahaan lebih lanjut lagi menentukan aturan-aturan yang lebih jelas dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
2. Membantu anggota untuk dapat terus memperbaharui pengetahuan sesuai perkembangan teknologi.
Organisasi profesi melakukan kegiatan-kegiatan yanng bermanfaat bagi anggotanya untuk meningkatkan pengetahuan sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan profesi tersebut.
3. Menentukan standarisasi pelaksanaan sertifikasi profesi bagi anggotanya.
Sertifikasi merupakan salah satu lambang dari sebuah profesionalisme. Dengan kepemilikkan sertifikasi yang di akui secara nasional maupun internasional maka orang akan melihat tingkat profesionalisme yang tinggi dari pemegang sertifikasi tersebut.
4. Membuat kebijakan etika profesi yang harus diikuti oleh semua anggota.
Etika profesi merupakan aturan yang diberlakukan untuk seluruh anggota organisasi profesi. Aturan tersebut menyangkut hal-hal yang boleh dilakukan maupun tidak serta pedoman keprofesionalan yang digariskan bagi sebuah profesi.

5. Memberi sangsi bagi anggota yang melanggar etika profesi.
Sangsi yang diterapkan bagi pelanggaran kode etik profesi tentunya mengikat semua anggota. Sangsi berfariasi, tergantung jenis pelanggaran dan bisa bersifat internal organisasi seperti misalnya Black List atau bahkan sampai dikeluarkan dari organisasi profesi tersebut.

B. Perbedaan IAI dan PII
 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Merupakan organisasi yang mengatur standar profesionalisme dan aturan etika bagi profesi akutan di indonesia. Keanggotaan dari IAI bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang di syaratkan hukum dan peraturan.
 Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Merupakan organisasi profesi insinyur indonesia yang terdiri dari anggota anggota yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik, seperti : teknik mesin, teknik elektro, teknik kimia, dll.

Sabtu, 20 November 2010

TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI 2

Soal
1. Buatlah contoh-contoh penerapan etika bisnis dalam perusahaan ? (min 3 )
2. Buatlah contoh-contoh penerapan moral dalam menjalankan suatu perusahaan?
3. Tuliskan persamaan dan perbedaan antara IAI dan Peratuan Insinyur Indonesia (PII)?
Jawab
1.- Etika Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Etika juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup etika bisnis itu universal.

- Etika Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang beretika adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Etika adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang beretika.
- Etika Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang beretika harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Etika menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.


2.- Moral Bisnis itu diterapkan secara internal dan eksternal. Bisnis yang beretika memperlakukan setiap konsumen dan karyawannya dengan bermartabat dan adil. Moral juga diterapkan di dalam ruang rapat direksi, ruang negosiasi, di dalam menepati janji, dalam memenuhi kewajiban terhadap karyawan, buruh, pemasok, pemodal dll. Singkatnya, ruang lingkup Moral bisnis itu universal.

- Moral Bisnis itu membutuhkan keuntungan. Bisnis yang bermoral adalah bisnis yang dikelola dengan baik, memiliki sistem kendali internal dan bertumbuh. Moral adalah berkenaan dengan bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa depan. Bisnis yang tidak punya rencana untuk menghasilkan keuntungan bukanlah perusahaan yang bermoral.


- Moral Bisnis itu berdasarkan nilai. Perusahaan yang bermoral harus merumuskan standar nilai secara tertulis. Rumusan ini bersifat spesifik, tetapi berlaku secara umum. Moral menyangkut norma, nilai dan harapan yang ideal. Meski begitu, perumusannya harus jelas dan dapat dilaksanakan dalam pekerjaan sehari-hari.

- Moral Bisnis itu dimulai dari pimpinan. Ada pepatah, “Pembusukan ikan dimulai dari kepalanya.” Kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap corak lembaga. Perilaku seorang pemimpin yang bermoral akan menjadi teladan bagi anak buahnya.

Kamis, 18 November 2010

TUGAS ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Soal
1. Tuliskan beberapa pengertian etika, minimal 2 pengertian ?
2. Berilah contoh etika dan penerapannya di masyarakat ?
3. Berilah contoh etiket dan penerapannya dimasyarakat ?
4. Apa pendapat anda tentang hedoisme ?

JAWAB
1. - Etika merupakan suatu aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesamanya manusia, dan menitik beratkan tentang mana yang benar dan mana yang salah dalam sebuah lingkungan kehidupan bermasyarakat.
- Etika merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang sebuah perilaku ataupun tindakan manusia yaitu dalam perbuatan baik maupun perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia baik diri sendiri ataupun orang lain.
2. - Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari presuposisi-presuposisi teologis.

Adapun contoh mengenai etika teologis yang merupakan Etika teologis etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan ajaran-ajaran agama. Contoh penerapan Etika ini adalah sebagai berikut :

 Perbuatan-perbuatan yang mewujudkan sesuai dengan kehendak Tuhan.
 Perbuatan-perbuatan sebagai perwujudan cinta kasih dan sayang hambanya kepada Tuhan
 Perbuatan-perbuatan sebagai penyerahan diri atau bersikap ridho kepada Etika TuhanNya

teologis dalam agama islam memiliki objek yang sama dengan etika secara umum, yaitu tingkah laku manusia baik terhadap ALLah ataupun sesame manusia. Akan tetapi, tujuan yang hendak dicapainya sedikit berbeda, yaitu mencari apa yang seharusnya dilakukan manusia, dalam hal baik atau buruk, sesuai dengan kehendak Allah




3. - Contoh dari Etiket , Misalnya apabila kita menerima ataupun memberikan suatu barang kepada orang lain baik itu lebih muda ataupun lebih tua dari kita hendaknya kita melakukannya dengan menggunakan tangan kanan. Orang tersebut akan dianggap melanggar etiket kalau ia menggunakan tangan kiri untuk menerima ataupun memberikan barang pada orang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, etiket adalah tata krama atau sopan santun yang sudah menjadi sebuah tradisi yang harus dijalankan oleh siapun. Di dalamnya juga terkandung kumpulan cara-cara sikap bergaul yang baik diantara orang-orang yang telah beradab. Jadi etiket lebih membahas “apa yang sopan dan pantas dilakukan antar sesame manusia”.
- Misalnya jikaseseorang bertamu ke rumah orang lain baik itu teman, keluarga ataupun tetangga hendaknya mengucapkan salam dan mengetuk pintu rumah pemiliknya secara perlahan dan sopan sampai sang pemilik riumah membukakan pintunya dan di persilahkan untuk masuk kedalam rumah tersebut. Orang tersebut akan dianggap melanggar etiket yang berlaku apabila dia langsung membuka pintu dan masuk kedalam serta berteriak-teriak memanggil nama pemiliknya sehingga menimbulkan kegaduhan. Sehinnga dapat diartikan bahwasannya, etiket adalah sebuat tindakan tata krama atau sopan santun kita terhadap orang lain. Di dalamnya pula terkandung kumpulan cara-cara sikap bergaul yang baik diantara orang-orang yang telah beradab dan memiliki nilai tata karma yang baik. Jadi etiket lebih membahas “mengenai sebuah kesopan santunan dan apa saja yang pantas dilakukan”.

4. . Pandangan saya tentang hedonism yaitu
“Hedonisme yang merupakan tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu :
A. hedonisme individualistik/egostik hedonisme yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah yang buruk

B. hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat
C. universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.

Rabu, 09 Juni 2010

10 TULISAN

Artikel
Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang dibentuk pada tahun 1986 di Surabaya, Indonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian personil dan saat ini beranggotakan Ahmad Dhani (kibor), Andra Ramadhan (gitar), Elfonda Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) dan Agung Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di akhir era 1980-an, Dewa 19 kemudian hijrah ke Jakarta dan merilis album pertamanya di tahun 1992 di bawah label Team Records.[1]
Grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre pop dan rock. Album yang mereka rilis nyaris selalu mendapat sambutan bagus di pasaran, bahkan album mereka yang dirilis tahun 2000, Bintang Lima, merupakan salah satu album terlaris di Indonesia dengan penjualan hampir 2 juta keping.[2][3][4] Pada tahun 2005, majalah Hai menobatkan Dewa 19 sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai lebih dari 14 milyar setahun.[5] Di tengah kesuksesan yang diraihnya, grup ini sempat beberapa kali tersandung masalah hukum, termasuk masalah pelanggaran hak cipta dan perseteruan dengan ormas Islam.[6][7]
Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards.[8] Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi beragama.[9][10] Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.





EVOLUSI
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.[3] Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.[4] Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.[1]
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.[5][6] Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam.[7] Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah.[8][9][10][11] Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern,[12] yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.[9][10][13]
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi









cinta yang tak pasti
mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg mnykiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti








Sakit kanker ato Aids??
Seorang penderita kanker di beritahukan oleh dokternya bahwa hidupnya tidak lama lagi hanya sekitar 2 minggu lagi. Mendengar khabar tak mengenakkan hati, ia memberitahukan anaknya untuk segera mengadakan pesta besar perpisahan.

Ditengah kawan-kawannya ia menyatakan : “Maaf teman-teman, Saya mengumpulkan Kalian agar tahu bahwa Saya tak lama lagi akan meninggalkan Kalian, AIDS telah merongrong tubuh Saya.”

Anaknya dengan heran bertanya : “Ayah, mengapa Ayah berbohong atas penyebab kematian Ayah?”

Ayahnya menjawab : “Sssst, aku tak mau salah seorang dari mereka akan tidur dengan Ibumu yang cantik setelah aku meninggal kelak !”









PANTUN LUCU
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp ..............

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu.....

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg...

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee

Biarkan Anakku Menjadi Karna atau Musa

Semenjak kelahiran anak kembarnya, perempuan itu tak pernah dapat tidur dengan nyenyak. Laki-laki dan perempuan, dampit! kata orang. Sebuah kelahiran yang langka. Di desanya memang ada juga yang melahirkan bayi kembar. Tapi semuanya laki-laki atau semua perempuan. Sedangkan bayinya laki dan perempuan. Yang lahir duluan laki-laki, selang tujuh menit kemudian baru yang perempuan. Kata orang-orang tua bayi kembar yang lahir duluan justru yang muda karena yang tua keluar belakangan mengiringi adiknya.

Ia tak begitu peduli siapa yang lebih tua dari keduanya. Yang jelas kelahiran itu membuat jiwanya berubah drastis. Tak lagi dirasakan sempit rumah gedeknya, juga air hujan yang menetes persis di samping dipan tempatnya tidur dan di pojok-pojok dinding kamar. Tubuhnya ringan, wajahnya sumringah, tak ada sisa sakit sedikit pun. Rasa nyeri dan pegal-pegal saat mengejan mengeluarkan dua orok itu dari rahimnya hilang begitu saja.

"Wahyu ini akhirnya datang juga," bisiknya sambil mengelus dua bayi kembar itu. Ia ingat betul bagaimana melewati masa-masa nyidam dulu. Semenjak kandungan perutnya berusia dua bulan tak pernah sekalipun perutnya mual dan muntah-muntah. Tak juga diingininya buah mangga atau rujak yang asam seperti biasa dialami perempuan hamil. Tak juga merasa pusing-pusing atau lesu. Hanya ia menjadi sangat gemar berjalan-jalan. Bukan berjalan-jalan di sawah atau di jalan-jalan desanya, tapi di sungai. Ia betah duduk berjam-jam di pinggir sungai. Memandangi warna sungai yang kini kecoklatan tak lagi jernih sepeti masa kecilnya dulu. Diperhatikan pula riak-riak sungai sambil berpikir tentang makhluk dan benda-benda di dalamnya. Mengusap-usap pasir dan tanah pinggir sungai dengan lembut sambil membayangkan masa kecil bersama kawan-kawannya membuat rumah-rumahan atau betengan ketika air sungai surut.

Hampir tiap malam ia bermimpi. Bapaknya yang sudah lama mati menanggap wayang untuk menyambut kelahiran bayi yang dikandungnya dengan lakon Karna Lahir. Tokoh yang menjadi idolanya sejak kecil. Satriya tampan putra matahari dengan wajah bersinar, prajurit pilih tanding sakti luar biasa. Putra yang disusui air sungai, dibesarkan arus dan lumut-lumut serta berkawan batu sungai hitam diam perkasa. Mimpi itu diselingi dengan mimpi yang lain. Bapaknya datang dan mendongengi dia tentang bayi Musa yang dihanyutkan dalam sungai kemudian menjadi nabi bersenjata tongkat, pahlawan pembelah laut yang menenggelamkan seorang raja yang lalim.

Ia benar-benar merasa bahagia dengan mimpi itu. Itu pasti wangsit, demikian pikirnya. Ada kebanggaaan yang diam-diam menggunung dalam dadanya. Ia merasa menjadi perempuan pilihan yang rahimnya dititipi Tuhan bayi yang kelak menjadi orang yang terpilih, seperti Kunti yang dititipi Karna, atau Maria yang dititipi Isa. Satu dari sekian juta perempuan di seluruh jagat.

Kebanggaan itu membuatnya lupa pada pandangan sinis tetangga-tetangga yang mencibir dan menggunjing tentang bapak dari bayi itu. Juga membuatnya melupakan laki-laki dengan alis tebal dan mata sedikit juling yang kali terakhir merayu lalu menidurinya. Keinginannya untuk mencari laki-laki itu amblas begitu saja ketika memandang bayi dampitnya. Tapi ia tak menyesalinya. Lelaki memang ditakdirkan untuk menjadi pengecut! Pikirnya dalam hati.

Sebenarnya ia sedikit bingung. Kenapa wahyu bayi itu tidak satu tapi dua dan satunya perempuan? Bukankah Karna, Musa, atau Isa, semua tokoh-tokoh itu laki-laki? Tapi mengapa pasangan bayinya perempuan? Kenapa dua-duanya tidak laki-laki? Ia berpikir keras. Tiba-tiba ia teringat Srikandi, tokoh ksatriya wanita titisan Amba yang mampu mengalahkan Bisma, panglima besar Kurawa yang sakti mandraguna. Akankah kelak bayi perempuannya itu menjadi tokoh besar juga? Tapi mengapa dalam mimpi bapaknya hanya bercerita tentang Karna dan Musa? Bukan Srikandi, Sembadra, atau Dewi Durga, misalnya?

Bayi perempuannya itu diperhatikannya memang lebih lincah dan agresif dibanding saudara laki-lakinya. Lebih sering rewel, tidak bisa tenang, dan rakusnya bukan main. Kalau menyusu lidah kecilnya mengecap-ngecap dan menghisap amat kuat. Putingnya jadi sakit. Tidak cukup puting sebelah saja tapi berpindah-pindah puting kiri ke puting kanan berganti-ganti. Kalau melihat saudara laki-lakinya sedang menyusu ia menjerit keras-keras dan kakinya menyepak-nyepak saudara kembarnya itu. Ini membuat kesal karena ksatriya mudanya jadi ikut menjerit dan menangis. Kesalnya makin bertumpuk ketika menyadari alis, hidung dan bibir bayi perempuan itu mengingatkan pada alis, hidung dan bibir laki-laki yang sangat dikenalnya.
***
Pagi itu ia hanya mengangguk ketika seorang wanita menyambangi di pembaringan dan mengutarakan niatnya mengambil bayi perempuannya. Katanya ia punya tujuh anak yang semuanya laki-laki dan pingin punya anak perempuan satu saja. Ia jadi teringat kata orang-orang bahwa bayi dampit harus dipisah karena kelak mereka akan bertemu dan berjodoh sendiri. Cuma mengangguk pula ketika wanita itu pamit sambil menyelipkan sebuah amplop di balik bantalnya.

Ketika wanita itu sudah meninggalkan rumah, dielus-elusnya kepala bayi laki-lakinya dan tersenyum lebar, "Anakku, ternyata takdir telah menjalankan tugasnya dengan sempurna. Kini tinggal kau santriya mungilku. Karena memang harus hanya kau yang terpilih bukan yang lain. Juga tidak saudara kembarmu. Biarlah dia berjalan atas takdirnya sendiri. Siapa tahu kelak dia benar-benar jodohmu." Perempuan itu makin lebar senyumnya. Dibayangkannya betapa menakjubkan bila Karna menikah dengan Srikandi. Itu tentu tak pernah terbayangkan oleh dalang yang paling usil sekalipun.

Saat matahari tepat di puncak menerobos atap genting yang bolong-bolong perempuan itu bangkit dan berkemas. Dibungkusnya bayinya dengan sobekan kain sarung, satu-satunya peninggalan lelaki yang dulu pernah menidurinya. Ditimang-timang sebentar dan pada telinganya dibisikkannya sebuah kalimat pendek: "Anakku, tiba saatnya kau menjalani laku ini. Akulah Kunti yang menyerahkan nasibmu pada asuhan semesta…."
***
Tengah hari. Pertengahan bulan November. Sebuah stasiun tv swasta dalam acara tayangan kriminal menayangkan seorang perempuan di sebuah tempat di Jawa Tengah ditangkap karena membuang bayi yang baru dilahirkannya ke dalam sungai. Menurut penuturannya, bayi itu dibuang karena ia melarat dan tak punya penghasilan tetap, sedangkan laki-laki bapak dari bayi itu tak bertanggung jawab.




















KHASIAT SARANG SEMUT
Penyakit yang Dapat Disembuhkan
Secara empiris Sarang Semut telah terbukti dapat meyembuhkan beragam penyakit ringan dan berat, seperti kanker dan tumor, asam urat, jantung koroner, wasir, TBC, migren, rematik dan leukemia. Mengenai mekanisme kerja kandungan senyawa aktif Sarang Semut dalam mengobati berbagai penyakit tersebut memang masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Beberapa penyakit yang bisa disembuhkan dan kemungkinan senyawa aktif yang berperan menaklukkan penyakit tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Kanker dan tumor
Jenis-jenis kanker dan tumor, baik jinak maupun ganas, yang dapat disembuhkan dengan Sarang Semut adalah kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever, kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker darah (leukemia), kecuali kanker tenggorokan dan rongga mulut.
Kemampuan Sarang Semut secara empiris untuk pengobatan berbagai jenis kanker/tumor tersebut diduga kuat berkaitan dengan kandungan flavonoidnya. Ada beberapa mekanisme kerja dari flavonoid dalam melawan tumor/kanker, misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi, penghambatan siklus sel, induksi apoptosis dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, dan pembalikan resistensi multi-obat atau kombinasi dari mekanisme-mekanisme tersebut.
2. Gangguan jantung, terutama jantung koroner
Hingga kini mekanismenya memang belum jelas, tetapi kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan berbagai macam penyakit/gangguan jantung ada kaitannya dengan kandungan multi-mineral Sarang Semut, terutama kalsium dan kalium.
3. Stroke ringan maupun berat
Pengobatan stroke kemungkinan sangat berkaitan dengan kandungan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
4. Ambeien (wasir)
Kemampuan Sarang Semut untuk pengobatan ambeien (wasir) berkaitan dengan kandungan flavonoid dan taninnya yang tinggi. Kedua golongan senyawa ini dalam beberapa penelitian memang sudah terbukti dapat mengobati wasir.
5. Benjolan-benjolan dalam payudara
Yang dimaksud dengan benjolan-benjolan pada payudara adalah pembengkakan bukan tumor (non-neoplasma). Diduga kuat mekanisme penyembuhannya serupa dengan kasus tumor dan kanker, yaitu dengan mengandalkan kemampuan kandungan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut.
6. Gangguan fungsi ginjal dan prostat
Mekanisme pengobatan gangguan fungsi ginjal dan prostat kemungkinan ada kaitannya dengan kandungan antioksidan (flavonoid dan tokoferol) serta multi-mineral yang ada dalam Sarang Semut.
7. Haid dan keputihan
Proses pengobatan untuk keputihan dan melancarkan haid ada kaitannya dengan kandungan flavonoid, tanin, dan multi-mineralnya, terutama kalsium dan seng.
8. Melancarkan peredaran darah
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral yang terkandung dalam sarang memiliki peranan penting dalam melancarkan peredaran darah.
9. Migren (sakit kepala sebelah)
Untuk pengobatan migren berkaitan dengan fungsi kandungan flavonoid dan multi-mineral dalam Sarang Semut, khususnya kalsium, natrium, dan magnesium.
10. Penyakit paru-paru (TBC)
Pengobatan TBC terkait dengan peranan flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut yang berfungsi sebagai antivirus.
11. Rematik (encok)
Ini terkait dengan kemampuan flavonoid sebagai inhibitor enzim xanthine oxidase dan antioksidan serta tokoferol sebagai antioksidan dan multi-mineral yang terkandung dalam Sarang Semut.
12. Gangguan alergi hidung, mimisan, bersin-bersin
Senyawa-senyawa yang bertanggung jawab terhadap gangguan ini adalah antioksidan (tokoferol dan flavonoid) dan tanin.
13. Sakit maag
Seperti halnya TBC, yang berperan dalam pengobatan maag adalah flavonoid yang terkandung dalam Sarang Semut sebagai antibakteri.
Manfaat Tambahan Sarang Semut
Selain telah terbukti secara empiris dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti tersebut di atas, Sarang Semut juga dapat digunakan untuk untuk melancarkan dan meningkatkan ASI, memulihkan gairah seksual, dan memulihkan serta menjaga stamina.
1. Melancarkan dan meningkatkan ASI
Kandungan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam melancarkan dan meningkatkan produksi ASI, mempercepat proses pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan, dan memulihkan kewanitaan (sari rapet).
2. Memulihkan gairah seksual
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dari tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan gairah seksual ini.
3. Memulihkan stamina tubuh
Kandungan antioksidan yang tinggi (tokoferol dan flavonoid) dan multi-mineral dais tumbuhan Sarang Semut diduga memiliki peranan yang penting dalam memulihkan kesegaran dan stamina tubuh.





















Serba-Serbi Stroke

Apakah stroke itu ?
Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah.
Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Penyebab stroke
Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).

Gejala terjadinya serangan stroke
Gejala awal stroke umumnya pusing, kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya adalah tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis), terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering dijumpai wajah penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain, dan terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat menghentikan tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal itu membuat penderita stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan, padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu dimengerti oleh keluarga penderita.
Proses penyembuhan
Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).
Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.
Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke, kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita. Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita depresi hebat karena keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat terganggu dengan penyakit yang dideritanya (seperti sikap tidak menerima keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran penderita, menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan kasar, dan sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota keluarga yang menderita serangan stroke.

















Kacang = Jerawat ?
Jangan sering makan kacang dalam jumlah yang banyak, nanti timbul jerawat di wajah. Demikian mitos seputar jerawat yang kebenarannya masih menjadi pro dan kontra di antara para pakar kecantikan. Selain kacang, konon coklat juga menjadi musuh utama bagi para wanita yang wajahnya mudah ditumbuhi jerawat.
Is it true? Well, sampai saat ini masih sering terjadi perdebatan. American Academy of Dermatology, sebuah institusi untuk urusan kecantikan kulit, adalah salah satu badan yang berpendapat bahwa jerawat tidak disebabkan oleh makanan seperti kacang, coklat atau ice cream. Namun sebuah hasil riset, membuktikan hal yang bertolak belakang.
Colorado State University Department of Health and Exercise, menyarankan untuk mengurangi gula dan makanan yang kadar karbohiodratnya tinggi. Institusi tersebut telah meneliti sekitar 1300 orang penduduk pulau Kitivan di Papua New Guinea, yang puasa makanan manis serta makanan berkarbohidrat. Seharo-harinya mereka hanya makan ikan, buah dan daging yang dimasak secara tradisional. Hasilnya? Tidak ada satu jerawat pun yang bertengger di wahaj mereka.
Mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal tersebut memicu produksi hormone androgen yang membuat kulit jadi berminyak. Demikian statement dari Howard Murad, seorang professor dari UCLA School of Medicine. Pernyataan tersebut menjelaskan mengapa para penduduk pulau tersebut bebas dari jerawat.
Untuk Anda yang masih berusaha memerangi jerawat, tak ada salahnya mencoba, bukan? Mulai hari ini, cobalah untuk mengurangi gula dalam teh atau kopi. Serta mengurangi roti-rotian, kentang atau nasi pada menu sehari-hari Anda, agar wajah bebas jerawat jadi milik Anda.
Ditulis dalam Artikel Kesehatan. 37 Komentar - komentar »
Detoks Monodiet
Mei 9, 2007 — Info
Monodiet didasari dengan mengkomsumsi hanya hanya satu buah atau sayuran segar. Diet yang berlangsung satu hari ini merupakan langkah awal yang baik dalam program detox. Efeknya sangat jelas terasa bagi kesehatan dan vitalitas tubuh.
Menu Diet
Pilih salah satu jenis sayuran atau buah organic yang matang dan masing segar. Anda akan membutuhkan 1.6 kg buah atau sayur. Pilihlah salah satu buah atay sayur erikut : anggur, apel, pir, nanas, papaya, wortel, mentimun, atau seledri. Makanlah dalam jumlah kecil dan olah secara bervariasi. Sebagai contoh : Anda bias memarut buat atay sayuran pilihan untuk sarapan, membuatnya menjadi jus untuk makan siang dan memakannya secara langsung untuk makan malam.
Pada pagi haru minumlah segelas air panas yang dicampur dengan jus dan setengah buah lemon untuk membangunkan hati anda. Jangan lupa untuk minum 1.5 liter air mineral yang sudah disaring secara teratur sepanjang hari.
Latihan kebugaran yang penting
Pagi hari : lakukan peregangan sederhana untuk merangsang sistem limfa. Beberapa saat kemudian, lakukan aromaterapi atau pijat shiatsu atau teknik relaksasi, seperti latihan pernafasan
Siang hari : cobalah beberapa gerakan yoga atau latihan Pilates. Alternatif lainnya adalah berenang, bersepeda atau berjalan-jalan.
Sore hari : lakukan relaksasi dengan meditasi atau berlatih teknik visualisasi sederhana. Manjakan diri dengan pedikur atau menikur, membaca buku, atau mendengarkan musik-musik yang menangkan. Setelah itu, berendamlah dalam air garam inggirs dan bersiaplah untuk tidur lebih awal dengan membaca buku atau minum secangkir the herbal yang menangkan.





Hubungan Antara Food Supplement dan Penyakit
Apa manfaat dan bagaimana cara kerja food supplement membantu mengatasi penyakit adalah pertanyaan yang sering muncul, mengingat selama ini hanya obat yang diangggap dapat menyembuhkan.
Penyakit yang dirasakan oleh seseorang itu biasanya sangat dipengaruhi oleh gaya hidup, status, nutrisi, pengaruh racun (toksin) lingkungan, dan kerusakan atau kerentanan yang sudah ada sebelumnya sebagai kelainan genetic. Misalnya, pada awal musim hujan banyak orang mengalami flu. Sebaliknya, mengapa ada orang yang tidak kena? Salah satu alasan yang paling umum diberikan adalah perbedaan pada system imunnya. Seseorang dengan fungsi imun yang kuat dapat terhindar dari infeksi.
Tetapi jawaban yang lebih tepat adalah bahwa terjadinya gangguan keseimbangan yang diakibatkan berbagai gejala yang tumpang tindih. Banyak penyebab di balik terinfeksinya seseorang, antara lain, karena kelelahan, gizi tidak baik, stress dan factor lain yang berujung pada penurunan fungsi imunitas. Dengan mengetahui manfaat food supplement untuk membantu tercapainya keseimbangan itu kembali, akan membantu untuk menjawab pertanyaan di awal bagian ini.
Joseph Pizzorno, ND menjelaskan bahwa relative mudah menghilangkan penyakit simptomatik, tetapi selama ketidakseimbangan atau gangguan dasarnya masih ada, maka akan muncul sindroma-sindroma lain yang kemudian harus dihilangkan pula. Banyak penyakit memiliki penyebab ganda, sebagai contoh, enfeksi yang mudah dikenali gejala dan pemicunya (bakteri atau virus). Walaupun pemicunya sudah hilang, misalnya dengan antibiotika yang menjadi dasar dari system terapi infeksi pada umumnya, selama system imunitas tubuh belum diperbaiki, kemungkinan besar infeksi lain akan terjadi. Di samping itu, efek samping penggunaan antibiotika dapat merusak keseimbangan flora usus.
Pendekatan baru pengobatan holistic mengacu pada usaha memperbaiki sistem dasar penunjang kesehatan tubuh agar berfungsi secara efektif, agar dapat memastikan kesehatan yang baik. Dengan cara tersebut kita mencegah penyakit sebelum terjadi.

makalah

MAKALAH
PERBANDINGAN ANTARA
LEASING DENGAN PEMBELIAN ANGSURAN
PADA PT. MITRA PRIMA UTAMA



Nama : Fuad Kharis
NPM : 20207488
Jurusan : Akuntansi









FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat pada awal tahun 1980 – an telah mendorong peningkatan kebutuhan yang mendesak terhadap dana investasi yang harus dipenuhi melalui berbagai alternatif sumber pembiayaan. Tidak terkecuali kebutuhan dana investasi yang dapat dilihat dari salah satu alternatif sumber pembiayaan barang modal, yaitu sektor leasing atau sewa guna usaha.
Sejalan dengan perkembangan tersebut, timbul kebutuhan yang mendesak pula untuk menyediakan standar akuntansi keuangan yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencatat dan melaporkan transaksi – transaksi sewa guna usaha sebagai salah satu cara pembiayaan yang lazim dilakukan melalui sektor perbankan dan pasar modal.
Kegiatan usaha leasing secara formal baru diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1974 berdasarkan surat keputusan bersama ( SKB ) Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan No.Kep. 122/MK/IV/2/1974, No. 32/M/SK/2/1974, dan No. 30/kpb/1/1974 Tanggal 7 Februari 1974 tentang perizinan usaha leasing, dan diberikan definisi leasing sebagai berikut : “ Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang – barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih ( Optie ) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang – barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama.”
Sejak saat itu, terutama pada tahun 1980 jumlah perusahaan leasing semakin bertambah, dan volume transaksinya pun mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Industri leasing mempunyai peran cukup besar sebagai alternative sumber pembiayaan dalam dunia usaha terutama dalam hal penyediaan barang – barang modal yang dibutuhkan unit – unit usaha. Selain itu, hadirnya perusahaan leasing asing dalam bentuk usaha patungan ( joint venture ) dengan perusahaan – perusahaan nasional atau dengan pemodal individu lainnya telah semakin mempopulerkan dan menambah kiprah bisnis leasing sebagai sumber pembiayaan disamping pembiayaan konvensional yang umum dikenal melalui perbankan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis berkeinginan untuk membahas masalah lebih mendalam, maka penulis mencoba untuk menyajikan topik pembahasan Penulisan Ilmiah dengan judul “ PERBANDINGAN ANTARA LEASING DENGAN PEMBELIAN ANGSURAN PADA PT. MITRA PRIMA UTAMA.”

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan masalah dalam Penulisan Ilmiah ini :
1. Bagaimana pelaporan dan pengungkapan transaksi sewa guna usaha pada PT. Mitra Prima Utama ?
2. Bagaimana perhitungan yang digunakan pada pembayaran sewa guna usaha ?
3. Bagaimana perbedaan pembiayaan leasing dengan pembelian secara angsuran ?
Pada kesempatan ini penulis akan membahas masalah tentang pembiayaan leasing dan pembiayaan lainnya pada PT. Mitra Prima Utama.

1.3 Tujuan Penelitian
Dalam Penulisan Ilmiah ini penulis mempunyai tujuan :
1. Mengetahui pelaporan akuntansi sewa guna usaha pada PT. Mitra Prima Utama.
2. Untuk mengetahui perhitungan pada pembayaran sewa guna usaha.
3. Mengetahui perbedaan pembiayaan leasing dengan pembelian secara angsuran.

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan peneliti sendiri pada khususnya. Bagi masyarakat bermanfaat untuk memberikan informasi tentang pembiayaan menggunakan leasing pada PT. Mitra Prima Utama. Sedangkan bagi peneliti, bermanfaat untuk pembelajaran lebih khusus mengenai pembiayaan leasing pada suatu perusahaan.

1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah PT. Mitra Prima Utama yang didirikan pada tahun 2002. Perusahaan ini bergerak pada bidang jasa konsultan, dengan jumlah 9 orang tenaga kerja. Dan yang beralamat di : Jl WR Supratman No. 27 B Cempaka Putih Ciputat 15410 Telp 021- 74704232, 74703831, Fax 021-74703831
1.5.2 Data / Variabel
Data yang digunakan dalam Penulisan Ilmiah ini yaitu :
1. Harga perolehan aktiva
2. tingkat suku bunga
3. periode lease
1.5.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data yang diperlukan untuk menyelesaikan Penulisan Ilmiah ini, penulis menggunakan metode-metode sebagai berikut:
1. Riset Lapangan
Dalam metode ini penulis melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang berhubungan langsung dengan penulisan Ilmiah serta wawancara dengan pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang diperlukan seperti harga perolehan aktiva, tingkat suku bunga, dan periode lease.
2. Riset Kepustakaan
Penulis memperoleh data- data yang diperlukan dengan mempelajari buku dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ilmiah ini yaitu untuk mengetahui perhitungan angsuran, amortisasi, tingkat bunga dalam perhitungan pembiayaan leasing.
I.5.4 Alat Analisis yang Digunakan
Didalam analisis masalah, Penulis mengunakan perhitungan sewa guna usaha berdasarkan metode sewa dibayar dimuka (payment in advance). Sedangkan dalam perhitungan aktiva tetap diperoleh dengan cara pembelian angsuran dengan mengunakan rumus present value anuity.





BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Leasing
Beberapa pengertian sewa guna usaha atau dikenal dengan istilah leasing yang dikemukakan oleh beberapa sumber sebagai berikut :
1. Financial Accounting Standard Board (FASB-13)
Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian penyediaan barang-barang modal yang digunakan untuk suatu jangka waktu tertentu.
2. The International Accounting Standard (IAS-17)
Sewa guna usaha adalah suatu perjanjian dimana lessor menyediakan barang (asset) dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk suatu jangka waktu tertentu.
2.1.2 Pihak-pihak yang Terlibat dalam Leasing
Setiap transaksi leasing sekurang-kurangnya melibatkan 4 (empat) pihak yang berkepentingan, yaitu: lessor, lessee, supplier, dan bank atau kreditor.
1. Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal.
2. Lessee adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor.
3. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.
4. Bank.
2.1.3 Tipe dan Klasifikasi Leasing
Pada dasarnya leasing mempunyai dua macam tipe dasar yaitu :
1. Financial lease (capital lease)
2. Operating lease

Dalam Financial Accounting Standard Board (FASB) No.13
mengklasifikasikan leasing untuk tujuan akuntansinya sebagai berikut :
􀂉 Ditinjau dari segi Lessor :
1. Capital lease yang dibagi menjadi tiga tipe lagi, yaitu :
a. Sales type lease, yaitu adanya perbedaan antara harga pasar aktiva dengan harga perolehan nilai bukunya dan ini akan berakibat dalam perhitungan laba atau rugi.
b. Direct financing lease, yaitu merupakan salah satu bentuk dari “financial lease” yang dibiayai langsung oleh lessor.
c. Leveraged Lease, yaitu bentuk lease yang melibatkan tiga pihak yang berdiri sendiri, yakni “lessor”, “lessee” dan “credit provider”
2. Operating lease
􀂉 Ditinjau dari segi Lessee :
1. Capital Lease (Financial Lease)
2. Operating Lease
2.1.4 Kriteria Penentuan Metode Akuntansi Leasing
Beberapa kriteria untuk menguji apakah sesuatu lease merupakan capital
lease atau operating lease adalah sebagai berikut :
Kriteria pengklasifikasian transaksi leasing menurut PAI 1984 Pernyataan No.6
Dasar pertimbangan utama yang digunakan untuk mengklasifikasikan
transaksi leasing adalah asas makna ekonomi
1. Penyewa guna usaha mempunyai hak opsi untuk membeli aktiva
2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha
3. Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.
2.1.5 Perbedaan Pembiayaan Leasing dengan Pembiayaan Lainnya
Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki beberapa perbedaan pokok dengan metode pembiayaan yang diberikan melalui lembaga-lembaga keuangan lain misalnya bank atau dengan teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa menyewa dan sewa beli.
1. Leasing dengan Sewa Menyewa.
Dalam suatu tansaksi leasing, lessor adalah pemilik atas objek leasing, sementara lessee hanyalah pemakai saja.
2. Leasing dengan Sewa Beli
Sewa beli atau hire purchase tidak diatur secara khusus dalam KUH Perdata. Transaksi sewa beli ini pada prinsipnya timbul untuk memenuhi kebutuhan transaksi dalam masyarakat.
3. Leasing dengan Jual Beli dengan Cicilan
Kegiatan transaksi yang hampir menyerupai leasing adalah jual beli dengan cicilan.
2.1.6 Kelebihan Leasing Sebagai Sumber pembiayaan
Pembiayaan melalui leasing merupakan pembiayaan yang sangat sederhana dalam prosedur dan pelaksanaannya dan oleh karena itu leasing sebagai pembiayaan alternatif nampak lebih menarik. Sebagai suatu alternatif sumber pembiayaan modal bagi perusahaan-perusahaan, maka leasing didukung oleh kelebihan-kelebihan sebagai berikut :
1. Fleksibel, artinya struktur kontrak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yaitu besarnya pembayaran atau periode lease dapat diatur sedemikian rupa sesuai kondisi perusahaan.
2. Pembiayaan Penuh, artinya transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat diberikan sampai 100 % (full pay out).
3. Off Balance Sheet, artinya tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci karena mungkin masih dalam batas kewenangan direksi.
4. Sumber Pembiayaan Alternatif, artinya leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit yang telah dimiliki.
5. Arus Dana, artinya keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap pendapatan lessee.
6. Resiko keusangan, artinya leasing akan melindungi lessee dari keusangan karena perubahan teknologi, situasi pasar atau situasi lain di masa yang akan datang yang sifatnya tidak pasti.
7. Menahan pengaruh inflasi, artinya lessee akan membayar biaya sewa dalam jumlah yang tetap sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, sehingga lessee akan terhindar dari resiko penurunan nilai uang yang disebabkan oleh inflasi ataupun kebijaksanaan pemerintah yang lain.
2.1.7 Pengertian Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (IAI, 1995 : PSAK No. 16).
2.1.8 Penggolongan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dapat dikelompokan dalam berbagai sudut antara lain :
a. Sudut Substansi, Aktiva Tetap dapat dibagi :
1. Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan peralatan.
2. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti HGU, HGB, Goodwill-patents, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dll.
b. Sudut disusutkan atau tidak
1. Depreciated Plants Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti building (bangunan), equipment (peralatan), machinery (mesin), inventaris, jalan, dll.
2. Undepreciated Plant Assets, aktiva tetap yang tidak disusutkan seperti lahan.
c. Berdasarkan jenis
Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut :
1. Lahan
2. Bangunan Gedung
3. Mesin
4. Kendaraan
5. Perabot
6. Inventaris / Peralatan
7. Prasarana
2.3 Alat Analisis
Didalam analisis masalah / pembahasan, penulis menggunakan
perhitungan sewa guna usaha berdasarkan metode sewa dibayar dimuka
( payment in advance).
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


{(Nb-Ns)(1+i)n-1}i
S = —―—―—―—―
(1+i)n-1

Dimana :
S = Besarnya sewa ( angsuran )
Nb = Nilai barang modal
Ns = Nilai sisa
i = Tingkat bunga
n = Jumlah periode

















BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perlakuan Akuntansi Terhadap Transaksi Leasing pada PT. Mitra Prima Utama.
Berikut perlakuan akuntansi terhadap transaksi leasing pada PT. Mitra Prima Utama .
PT. Mitra Prima Utama mengadakan suatu negoisasi dengan PT. Citra Ruko Mas untuk menyewa sebuah gedung dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jangka waktu lease adalah 3 tahun mulai 1 Januari 2002 dengan syarat tidak dapat dibatalkan.
b. Pada saat itu gedung yang dilease dapat dibeli secara tunai dipasar dengan harga Rp.100.000.000, nilai sisa Rp.10.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 3 tahun.
c. Dalam perjanjian disebutkan bahwa lesse mempunyai hak opsi untuk membeli gedung tersebut setelah masa lease berakhir .
d. Tingkat bunga pinjaman 12 % per tahun.
e. Selama perundingan dilakukan tidak ada biaya yang timbul.
PT. Mitra Prima Utama melaksanakan leasing dengan cara pembayaran sewa
berdasarkan metode payment in advance.
{(Nb-Ns)(1+i)n-1}i
S = —―—―—―—―
(1+i)n-1

S = {(100.000.000 – 10.000.000) (1+0,12) 3-1 } 0,12
―—―—―—―—―—―—―—―—―—―
(1+0,12)3 – 1


(90.000.000) (1.12)2 0,12
= —―—―—―—―—―
(1,12)3 – 1


13.547.520
= —―—— = 33.456.615
0,404928
Tabel 4.1
Jadwal Amortisasi Sewa Guna Usaha
Sewa Dibayar Dimuka ( Payment in Advance )
Periode Pembayaran
Tahun Sewa Bunga Pembayaran pokok
Utang Lease

0
1
2
3
2002
2002
2003
2004
2005
0
33.456.615
33.456.615
33.456.615
10.000.000
0
0
6.785.206,2
3.584.637,14
0
33.456.615
26.671.408,8
29.871.977,9
10.000.000

100.000.000
66.543.385
39.871.976,2
10.000.000
0

JUMLAH 110.369.845 10.369.845 100.000.000 0

Dari tabel 4.1, dapat diketahui perhitungan pembayaran lease baik pembayaran bunga, pembayaran pokok pinjaman, dan sisa utang yang menjelaskan bahwa biaya bunga terus menurun dan porsi pembayaran lease untuk pokok pinjaman terus bertambah.
Jurnal yang harus dibuat Lessee untuk mencatat transaksi diatas sebagai berikut :
1. Jurnal pada saat permulaan sewa guna usaha
Gedung 100.000.000
Utang – Sewa Guna Usaha 100.000.000
2. Jurnal pada saat pembayaran sewa guna usaha berkala
• Pembayaran Lease pertama pada tanggal 1 Januari 2002
Utang – SGU 33.456.615
Kas 33.456.615
• Pembayaran Lease kedua pada tanggal 1 Januari 2003
Utang – SGU 26.671.408,8
Biaya bunga 6.785.206,2
Kas 33.456.615
• Pembayaran Lease ketiga pada tanggal 1 Januari 2004
Utang – SGU 29.871.977,8
Biaya bunga 3.584.637,14
Kas 33.456.615
3. Jurnal akhir periode Lease untuk penyesuaian biaya depresiasi yang dibebankan pada periode yang bersangkutan.
Biaya depresiasi gedung - SGU 10.000.000
Akumulasi Depr. Gedung 10.000.000
4. Jurnal untuk mencatat pembelian gedung sebagai hak opsi pada akhir masa Lease.
Utang – SGU 10.000.000
Kas 10.000.000
4.2 Perbandingan antara Leasing dengan Pembelian Angsuran pada PT. Mitra Prima Utama.
Untuk menentukan keputusan sewa beli dengan benar, perusahaan harus membandingkan leasing dengan alternatif pada pembelian. Perbandingan antara leasing dan pembelian secara angsuran dapat diketahui besarnya pembayaran berkala yang harus dibayar untuk tiap tahunnya.
Tabel 4.2
Pembayaran Secara Berkala Antara Leasing dan Pembelian
Secara Angsuran
Periode Tahun Sewa dalam Leasing
(pembayaran pokok+bunga) Angsuran dalam Pembelian
(angsuran+bunga)

0
1
2
3
2002
2002
2003
2004
2005
0
33.456.615
33.456.615
33.456.615
10.000.000 0
43.799.344
40.895.265
37.642.697

jumlah 110.369.845 122.337.306

Dilihat dari tabel 4.3 dapat diketahui total pembayaran sewa dalam leasing selama periode 3 tahun sebesar Rp 110.369.845,- sedangkan total pembayaran pada pembelian angsuran sebesar Rp 122.337.306,-. Jika dibandingkan antara leasing dengan pembelian secara angsuran, maka leasing akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 122.337.306,- – Rp 110.369.845,- = Rp 11.967.461,-.
Namun, apabila perusahaan memperoleh aktiva itu dari leasing maka perusahaan itu akan menambah suatu beban dari beban – beban tetap ( termasuk bunga angsuran pinjaman, lain lain biaya leasing ) yang harus ditanggung oleh perusahaan. Menggunakan leasing akan menambah
beban– beban tetap ini. Penerimaan atau penolakan suatu lease tidak perlu menunjukan suatu kenaikan atau penurunan beban – beban tetap secara total. Suatu perusahaan dapat menerima suatu keuntungan finansiil lease tanpa menaikan beban – beban itu, kemudian jika aktiva itu ingin dimiliki juga, maka sebaiknya dibeli. Apakah dana – dana untuk membeli itu diperoleh
dari pinjaman, modal sendiri, atau kombinasi dari keduanya adalah suatu keputusan tersendiri.
Selain pembayaran secara berkala antara leasing dan pembelian angsuran sebagai pembanding, terdapat juga perbedaan antara leasingdengan jual beli secara angsuran adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Perbedaan antara Leasing dan Jual Beli dengan Angsuran
Leasing
Jual Beli Angsuran
1. Lessor adalah pihak yang
menyediakan dana dan
membiayai seluruh pembelian
barang tersebut.
2. Masa leasing biasanya
ditetapkan sesuai dengan
perkiraan umur kegunaan
barang.
3. Pada akhir masa leasing, lessee
dapat menggunakan hak
opsinya ( hak pilih ) untuk
membeli barang yang
bersangkutan, sehingga hak
milik atas barang beralih pada
lessee.
1. Harga pembelian barang
sebagian kadang – kadang
dibayar oleh pembeli. Jadi
penjual tidak membiayai
seluruh harga beli barang
yang bersangkutan.
2. Jangka waktu dalam jual
beli dengan angsuran, tidak
memperhatikan baik pada
perkiraan umur kegunaan
barang maupun
kemampuan pembeli
mengangsur harga barang.
3. Pada akhir masa jual beli
angsuran, hak milik atas
barang dengan sendirinya
beralih kepada pembeli.
Hak milik atas barang
beralih dari penjual kepada
pembeli pada saat
barangnya diserahkan oleh
penjual kepada pembeli.


- Alternatif pencatatan transaksi leasing ( capital lease )
1. Transaksi sewa guna usaha diperlakukan dan dicatat sebagai aktiva tetap dan kewajiban pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guina usaha ditanbah nilai sisa ( harga opsi ) yang harus dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. Selama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan dan dicatatm sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewaguina usaha.
2. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai tunai dari pembayaran sewa guna usaha adalah tingkat bunga yang dibebankan oleh perusahaan sewa guna usaha atau tingkat bunga yang berlaku pada awal masa sewa guna usaha.
- Alternatif pencatatan transaksi pembelian angsuran sebagai berikut :
Jumlah angsuran yang dibayarkan tiap periode dalam cara ini sudah termasuk bunga yang telah diperhitungkan terlebih dahulu. Pada waktu pembelian, bunga dicatat pada perkiraan biaya bunga yang ditangguhkan di debet. Sedangkan pada waktu pembayaran angsuran, biaya bunga yang ditangguhkan tersebut dicatat di kredit.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan Bab - Bab sebelumnya maka Penulis dapat menarik kesimpulan
1. Penggunaan alternatif pembiayaan melalui leasing akan lebih hemat dibanding dengan pembelian secara angsuran.
2. Transaksi leasing dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaan dapat diberikan sampai 100 % atau secara penuh.
3. Adanya persamaan antara leasing dengan pembelian secara angsuran yang terletak pada pembayaran secara berkala yang jumlahnya relatif tetap.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas penulis akan mengemukakan beberapa saran yang mungkin berguna bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan perkembangan perusahaan antara lain :
1. Penulis menyarankan agar perusahaan menggunakan pembiayaan melalui leasing untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Karena lebih menguntungkan seperti adanya penghematan modal pada perusahaan.
2. Jika menggunakan cara leasing, dalam perjanjian sebaiknya ditegaskan bahwa lessee mempunyai hak untuk memperoleh manfaat ekonomis dengan menggunakan aktiva yang dilease.

Selasa, 08 Juni 2010

tugas riset akutansi b.inggris

ANALYSIS OF EFFECT OF INTENSITY ON MORAL behavioral intentions: The Role of Perceived ETHICS PROBLEMS IN ETHICAL DECISION REGARDING THE INFORMATION SYSTEM
June 9, 2010 | Posted by joernal
Ethics Komputerisasian Information System
Ethics is defined as moral philosophy associated with the study of actions good and bad people in achieving happiness. What is discussed in the ethics of human action, ie of good quality (which should be done) or bad (which should be avoided), or values of human action to achieve happiness and about the wisdom in acting (Bourke, 1966 in Pramumijoyo and Warmada, 2004 ).
Sunday, March 18th, 2007 at 12:13 pm, in the piercing site detikINET reported that re-occur. This time the victim is the official website of the presidential address at www.presidensby.info. SBY site home page is changed contents with a demand letter demands that the perpetrators named People's version two (V.2 Tritura). Although the site www.presidensby.info broken, but the official website of the presidency which is located www.presidenri.go.id still look normal. Though both www.presidensby.info and www.presidenri.go.id, has the exact same content.
This example is one example of many cases of abuse in the cyber world as well as other examples of cases in the BCA website-duplicate with similar names some time ago. This shows that information technology requires an understanding of ethics in its use to prevent the crimes that brought losses.
Some parties are concerned about the ethics of information systems, especially related to the use of information technology has made various guidelines on the ethics of computer use, one thing that is made by Indoglobal-supp@indoglobal.com guidelines on guidelines for users and nekinet entitled The Ten Commandments for Ethics computer, whose contents are:
• Do not use to harm others.
• Do not interfere with the work of other people's computers.
• Do not peek files to others.
• Do not use a computer to steal.
• Do not use a computer to testify falsely.
• Do not use or copy software that you have not paid.
• Do not use someone else's computer resources without authorization.
• Do not take the intellectual property of others for yourself.
• Think about the social effect of the program you write.
• Use a computer in a way that shows tolerance and appreciation.
Along with the current era of globalization, many businesses today rely heavily on Information Technology (IT). As expressed by Isnaeni Achdiat in detikINET (2007), in his opinion can not be denied that, currently, the degree of dependence of business and other business sectors, including government agencies on IT higher and higher. Utilization of IT on the one hand can increase the competitive advantage to an organization, but on the other hand also allows the emergence of risks that previously never existed.
In the accounting profession, auditing world also adjust to the needs of Information Technology (IT) in which the concept of paperless has replaced the old concept that needs to dikaukan audits of IT. According to Ron Weber, in one of his books: Information Systems Audit and Controls' (Prentice-Hall, 2000), there are several important reasons why the IT audit needs to be done, among others: Loss due to loss of data; Errors in decision making; risk of data leakage; Abuse Computers; Losses due to improper calculation process; high value of investments of hardware and computer software.
Theory of Moral Intensity Jones
Jones (1991) proposed a construct associated with moral issues, known as the Moral Intensity. Moral intensity is a construct that includes the characteristics of an extension of the issues associated with the moral imperative in a situation. Moral intensity is multidimensional, and component parts is a characteristic of the moral issues. The components of these characteristics, namely: (a) the amount of consequences (the magnitude of Consequences), defined as the amount of losses (or benefits) generated by the sacrifice (or kebermanfaatan) from a moral action, (2) social consensus (social consensus) is defined as the degree of social agreement that an act is considered evil or both, (3) probability of effect (probability of effect) is a joint function of the likelihood that a particular action will actually take place and that action will actually cause losses (benefits) a predictable, (4) temporal immediacy (temporal immediacy) is the distance or time between the beginning of the event and the consequences of a particular moral action (short growing period showed a greater readiness); (5) closeness (proximity) is a feeling nearness (social, cultural, psychological, or physical) owned by the bearer of moral (moral agents) to the perpetrator of the crime (benefit) of a particular action, (6) the effect of concentration (concentration of effect) is a function of the number of people infers which affects and is affected by an action taken.
Moral intensity did not include the character of the decision maker, such as moral development (Trevino, 1986); or knowledge and values (Ferrell & Gresham, 1985), also did not consider organizational factors, such as organizational culture (Trevino, 1986) as well as company policies (Ferrell & Gresham, 1985). Moral intensity of focus on moral issues, not on the carrier of moral (moral agents) as well as organizational context.
Perceived Ethics Issues
Individual norms embedded in the personal conceptions of individuals based on beliefs and values system. Understanding of social norms require adjustments in the values that guide behavior and determine the intrinsic behavior of pengaruhan if accepted or rejected (Malhotra & Galleta, 2005). Perceived problem of Ethics is a view of how an individual perceive and assess a situation whether belonging to the ethical problem or not (Goles et al., 2006).
Behavioral intentions
Behavioral intention is defined as an individual desires to do or not do the behavior (ie the desire to behave ethically or unethically) (Ajzen 1991, Ajzen and Fishbein 1980, Ajzen and Madden 1986; Bommer at al. 1987; Eining and Christensen 1991; Ferrell and Gresham 1985). While according to the Fishbein and Ajzen (1975) in Davis et al. (1989), behavioral intention is defined as a measure of the strength of a desire to perform a specific behavior.

tugas riset akutansi

ANALISIS PENGARUH INTENSITAS MORAL TERHADAP INTENSI KEPERILAKUAN: PERANAN MASALAH ETIKA PERSEPSIAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS YANG TERKAIT DENGAN SISTEM INFORMASI

CalendarJune 9, 2010 | Posted by joernal

Etika Sistem Informasi Komputerisasian
Etika diartikan sebagai filsafat moral yang berkaitan dengan studi tentang tindakan-tindakan baik ataupun buruk manusia di dalam mencapai kebahagiaannya. Apa yang dibicarakan di dalam etika adalah tindakan manusia, yaitu tentang kualitas baik (yang seyogyanya dilakukan) atau buruk (yang seyogyanya dihindari) atau nilai-nilai tindakan manusia untuk mencapai kebahagiaan serta tentang kearifannya dalam bertindak (Bourke, 1966 dalam Pramumijoyo dan Warmada, 2004).
Minggu, 18 Maret 2007 pukul 12:13 WIB, dalam detikInet diberitakan bahwa pembobolan situs kembali terjadi. Kali ini yang menjadi korban adalah situs resmi kepresidenan yang beralamat di www.presidensby.info. Halaman depan situs SBY tersebut diubah isinya dengan sebuah surat tuntutan yang oleh pelakunya dinamai Tuntutan Rakyat versi 2 (Tritura v.2). Meski situs www.presidensby.info dibobol, namun situs resmi kepresidenan yang beralamat www.presidenri.go.id tetap berpenampilan normal. Padahal baik www.presidensby.info dan www.presidenri.go.id, memiliki konten yang sama persis.
Contoh tersebut adalah salah satu contoh terjadinya berbagai kasus penyalahgunaan di dunia cyber seperti juga contoh lainnya yaitu kasus situs BCA yang di-duplikat dengan nama yang mirip beberapa waktu lalu. Ini menunjukkan bahwa teknologi informasi membutuhkan pemahaman mengenai etika dalam penggunaannya agar tidak terjadi kejahatan-kejahatan yang membawa kerugian.
Beberapa pihak yang peduli terhadap etika sistem informasi khususnya terkait dengan penggunaan teknologi informasi telah membuat berbagai pedoman mengenai etika penggunaan komputer, Salah satunya yaitu pedoman yang dibuat oleh Indoglobal-supp@indoglobal.com mengenai pedoman bagi pemakai dan nekinet yang diberi judul Sepuluh Perintah untuk Etika Komputer, yang isinya adalah:
• Jangan menggunakan untuk membahayakan orang lain.
• Jangan mencampuri pekerjaan komputer orang lain.
• Jangan mengintip file orang lain.
• Jangan menggunakan komputer untuk mencuri.
• Jangan menggunakan komputer untuk bersaksi dusta.
• Jangan menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang belum kamu bayar.
• Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisasi.
• Jangan mengambil hasil intelektual orang lain untuk diri kamu sendiri.
• Pikirkanlah mengenai akibat sosial dari program yang kamu tulis.

• Gunakanlah komputer dengan cara yang menunjukkan tenggang rasa dan rasa penghargaan.
Seiring dengan era globalisasi saat ini, berbagai dunia usaha saat ini sangat bergantung pada Teknologi Informasi (TI). Seperti yang diungkapkan oleh Isnaeni Achdiat dalam detikInet (2007), menurutnya tidak dapat dipungkiri bahwa, saat ini, tingkat ketergantungan dunia usaha dan sektor usaha lainnya, termasuk badan-badan pemerintahan terhadap TI semakin lama semakin tinggi. Pemanfaatan TI di satu sisi dapat meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi, akan tetapi di sisi lain juga memungkinkan timbulnya risiko-risiko yang sebelumnya tidak pernah ada.
Dalam profesi akuntansi, dunia auditing juga menyesuaikan dengan kebutuhan Teknologi Informasi (TI) di mana konsep paperless telah menggantikan konsep yang lama sehingga perlu dikaukan audit terhadap TI. Menurut Ron Weber, dalam salah satu bukunya: Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000), ada beberapa alasan penting mengapa audit TI perlu dilakukan, antara lain: Kerugian akibat kehilangan data; Kesalahan dalam pengambilan keputusan; Risiko kebocoran data; Penyalahgunaan Komputer; Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan; Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer.
Teori Intensitas Moral Jones
Jones (1991) mengajukan sebuah konstruk yang terkait dengan isu-isu moral yang dikenal dengan Intensitas Moral. Intensitas Moral adalah sebuah konstruk yang mencakup karakteristik-karakteristik yang merupakan perluasan dari isu-isu yang terkait dengan imperatif moral dalam sebuah situasi. Intensitas Moral bersifat multidimensi, dan komponen-komponen bagiannya merupakan karakteristik dari isu-isu moral. Komponen-komponen dari karakteristik-karakteristik tersebut yaitu: (1) besaran konsekuensi (the magnitude of consequences), didefinisikan sebagai jumlah kerugian (atau manfaat) yang dihasilkan oleh pengorbanan (atau kebermanfaatan) dari sebuah tindakan moral; (2) konsensus sosial (social consensus) didefinisikan sebagai tingkat kesepakatan sosial bahwa sebuah tindakan dianggap jahat atau baik; (3) probabilitas efek (probability of effect) merupakan sebuah fungsi bersama dari kemungkinan bahwa tindakan tertentu akan secara aktual mengambil tempat dan tindakan tersebut akan secara aktual menyebabkan kerugian (manfaat) yang terprediksi; (4) kesegeraan temporal (temporal immediacy) adalah jarak atau waktu antara pada saat terjadi dan awal mula konsekuensi dari sebuah tindakan moral tertentu (waktu yang makin pendek menunjukkan kesiapan yang lebih besar); (5) kedekatan (proximity) adalah perasaan kedekatan (sosial, budaya, psikologi, atau fisik) yang dimiliki oleh pembawa moral (moral agent) untuk si pelaku dari kejahatan (kemanfaatan) dari suatu tindakan tertentu; (6) konsentrasi efek (concentration of effect) adalah sebuah fungsi infers dari jumlah orang yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sebuah tindakan yang dilakukan.
Intensitas Moral tidak memasukkan karakter dari pembuat keputusan, misalnya seperti perkembangan moral (Trevino, 1986); atau pengetahuan maupun nilai (Ferrel & Gresham, 1985), juga tidak mempertimbangkan faktor-faktor organisasi, seperti budaya organisasi (Trevino, 1986) maupun kebijakan perusahaan (Ferrel & Gresham, 1985). Intensitas Moral fokus pada isu moral, bukan pada pembawa moral (moral agent) maupun konteks organisasi.
Masalah Etika Persepsian
Norma-norma individu dilekatkan dalam konsep-konsep pribadi individu yang didasarkan pada kepercayaan dan sistem nilai yang dianut. Pemahaman norma-norma sosial membutuhkan penyesuaian nilai-nilai yang secara intrinsik menuntun perilaku dan menentukan jika perilaku pengaruhan diterima atau ditolak (Malhotra & Galleta, 2005). Masalah Etika Persepsian adalah suatu pandangan bagaimana seorang individu memandang dan menilai suatu situasi apakah termasuk ke dalam masalah etis atau tidak (Goles et al., 2006).
Intensi Keperilakuan
Intensi Keperilakuan didefinisikan sebagai suatu keinginan individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku (yaitu keinginan untuk berperilaku etis atau tidak etis) (Ajzen 1991; Ajzen dan Fishbein 1980; Ajzen dan Madden 1986; Bommer at al. 1987; Eining dan Christensen 1991; Ferrel dan Gresham 1985). Sedangkan menurut Fishbein and Ajzen (1975) dalam Davis et al. (1989), Intensi Keperilakuan didefinisikan sebagai sebuah ukuran dari kekuatan sebuah keinginan untuk melakukan suatu perilaku yang spesifik.